Rabu, 01 Juni 2016

Jawaban Uji Kompetensi buku Sejarah Indonesia Kelas X (hal. 141-195)

Jawaban Uji Kompetensi hal. 141-195

Hal.141
1.     Teori-teori tersebut sangatlah bagus, karena dapat menambah wawasan kita sebagai siswa tentang proses masuknya Islam ke Indonesia. Walaupun teori-teori tersebut berbeda-beda,namun teori-teori tersebut dapat saling melengkapi satu sama lain.
2.     Melalui perdagangan,Melalui politik,Melalui kesenian, Melalui pendidikan,Melalui tasawuf,Melalui pernikahan
3.     Sunan gresik
  • Sunan ampel
  • Sunan derajad
  • Sunan bonang
  • Sunan kalijaga
  • Sunan giri
  • Suna kudus
  • Sunan muria
  • Sunan gunung jati
4.     syarat masuk islam mudah:
v hanya mengucap 2 kalimat syahadat
v agama islam tidak mengenal kasta
v penyebaran islam dilakukan dgn jalur damai(tanpa kekerasan)
v sifat bangsa indonesia yang ramah tamah dgn bangsa lain
v upacara2 keagamaan dalam islam lebih sederhana
5.     Taboik adalah upacara belasungkawa pengikut syi’ah pertama kali di perkenalkan pada tahun 1685 Syekh Burhanuddin alias Imam Senggolo



Hal.150
1. http://id.static.z-dn.net/files/d19/45216ecce637795e880675dff7ccd49d.jpg
2. Sejak kejatuhan Malaka pada tahun 1511, 
Kesultanan Aceh muncul menjadi pusat perdagangan baru di kawasan Nusantara. Hal ini diperkuat oleh kemampuan Aceh menyediakan komoditas lada dan sukses melakukan ekspansi terhadap kota-kota pelabuhan di pantai yang terletak di barat dan timur Sumatera.
Para pedagang Nusantara kemudian berusaha menghindari Malaka yang telah dikuasai bangsa Portugis. Oleh karena itu, berubahlah tata jatingan pelayaran dan perdagangan yang sebelumnya melewati Selat Malaka kemudian menyusuri pantai barat Sumatera
Ketrangan : I. Samudra Pasai, II. Banten, III. Demak, IV. Banjar, V. Makassar, VI. Ternate Tidore.

3.  Menurut saya: pada waktu itu jalur laut lebih cepat ditempuh di bading jalur darat. dan pada saat itu jalur udara masih belum ada. makanya dalam berdagang orang dulu menggunakan jalur laut. waktunya cepat dan cepat sampai tempat tujuan. makanya pada zaman itu transportasi laut sangat di unggulkan.
Hal.155
 Peta Kerajaan-kerajaan di Sumatera.

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/12/29/299142/670x335/tak-cuma-pempek-sumsel-jambi-juga-berseteru-soal-sriwijaya.jpg




Hal. 163
1. Kerajaan Islam Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah tahun 1475 di Bintoro,Demak. Raden Patah mendirikan kerajaan tanpa ikatan dengan kerajaan Majapahit karena pada saat itu, kerajaan Majapahit sedang mengalami kemunduran. Para Wali Songo mendukung berdirinya kerajaan Demak dan dalam waktu singkat Demak berhasil menjadi kerajaan yang sangat besar 
2. Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang, berpusat di "Bumi Mentaok" yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya. Raja berdaulat pertama adalah Sutawijaya (Panembahan Senapati), putra dari Ki Ageng Pemanahan.
3. http://id.static.z-dn.net/files/d84/7bd8e060c291c4a543a03f97e96b7adb.jpg

4. Benar..Sultan Agung menaruh perhatian besar pada kebudayaan Mataram. Ia memadukan Kalender Hijriyah yang dipakai di pesisir utara dengan Kalender Saka yang masih dipakai di pedalaman. Hasilnya adalah terciptanya Kalender Jawa Islam sebagai upaya pemersatuan rakyat Mataram. Selain itu Sultan Agung juga dikenal sebagai penulis naskah berbau mistik, berjudul Sastra Gending. Di lingkungan keraton Mataram, Sultan Agung menetapkan pemakaian bahasa bagongan yang harus dipakai oleh para bangsawan dan pejabat
5. Kerajaan Mataram Setelah Kerajaan Demak berakhir, berkembanglah Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya. Di bawah kekuasaannya, Pajang berkembang baik. Bahkan berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang berusaha merebut kekuasaannya. Tokoh yang membantunya mengalahkan Arya Penangsang diantaranya Ki Ageng Pemanahan (Ki Gede Pemanahan). la diangkat sebagai bupati (adipati) di Mataram. Kemudian puteranya, Raden Bagus (Danang) Sutawijaya diangkat anak oleh Sultan Hadiwijaya dan dibesarkan di istana. Sutawijaya dipersaudarakan dengan putra mahkota, bernama Pangeran Benowohttp://id.static.z-dn.net/files/d3c/04436ab075994c8a54b89300202df13e.png 

http://id.static.z-dn.net/files/d5c/15e5a778a1a36cb275bc63c22f037f4a.png
Hal.168
1.     Semula, Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Hindu Pajajaran. Kemudian, Banten direbut dan diperintah oleh Fatahillah dari Demak. 
Pada tahun 1552, Fatahillah menyerahkan Banten kepada putranya, Hasanuddin. 
Fatahillah sendiri pergi ke Cirebon dan berdakwah di sana sampai wafat (1570). Ia dimakamkan di desa Gunung Jati. Oleh karena itu, ia disebut Sunan Gunung Jati. Di bawah pemerintahan Hasanuddin (1552 – 1570), Banten mengalami kemajuan di bidang perdagangan dan wilayah kekuasaannya meluas sampai ke Lampung dan Sumatra Selatan. Setelah wafat, Hasanuddin digantikan oleh putranya, Panembahan Yusuf (1570 –1580). Pada masa pemerintahannya, Pajajaran berhasil ditaklukkan (1579).
Panembahan Yusuf wafat pada tahun 1580 dan digantikan putranya, Maulana Muhammad (1580 – 1597). Pada masa pemerintahannya, datanglah Belanda. Ia menyambut kedatangan Belanda dan oleh Belanda ia diberi gelar Ratu Banten. Sepeninggal Ratu Banten, pemerintahan dipegang oleh Abdulmufakir yang masih kanak-kanak (1597 – 1640). Ia didampingi oleh walinya, Pangeran Ranamenggala. Pada tahun 1640, Abdulmufakir diganti oleh Abu Mali Ahmad (1640 – 1651).
Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh Abdul Fatah yang bergelar Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1682). Pada masa pemerintahannya, Banten mencapai kejayaan. Sultan Ageng mengadakan pembangunan, seperti jalan, pelabuhan, pasar, masjid yang pada dasarnya untuk meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Banten. Namun sejak VOC turut campur tangan dalam pemerintahan Banten, kehidupan sosial masyarakatnya mengalami kemerosotan.
Usaha-usaha yang dilakukan Sultan Ageng terhadap Kerajaan Banten:
1. memajukan perdagangan Banten dengan meluaskan daerah kekuasaan,2. menjadikan Banten sebagai bandar internasional,3. memodernisasi bangunan istana dengan arsitektur Lukas Cardeel,4. memajukan Islam,5. menentang monopoli VOC dan mengusir VOC dari Banten., dan6. membangun armada laut.
Keadaan semakin memburuk ketika terjadi pertentangan antara Sultan Ageng dan Sultan Haji, putranya dari selir. Pertentangan ini berawal ketika Sultan Ageng mengangkat Pangeran Purbaya (putra kedua) sebagai putra mahkota. Pengangkatan ini membuat iri Sultan Haji. Berbeda dengan ayahnya, Sultan Haji memihak VOC. Bahkan, dia meminta bantuan VOC untuk menyingkirkan Sultan Ageng dan Pangeran Purbaya. 
Sebagai imbalannya, VOC meminta Sultan Haji untuk menandatangani perjanjian pada tahun 1682 yang isinya, antara lain, Belanda mengakui Sultan Haji sebagai sultan di Banten; Banten harus melepaskan tuntutannya atas Cirebon, Banten tidak boleh berdagang lagi di daerah Maluku, hanya Belanda yang boleh mengekspor lada dan memasukkan kain ke wilayah kekuasaan Banten; Cisadane merupakan batas antara Banten dan Belanda. Perjanjian tersebut mengakibatkan Banten berada pada posisi yang sulit karena ia kehilangan peranannya sebagai pelabuhan bebas sejak adanya monopoli dari Belanda.
Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap oleh VOC sedangkan Pangeran Purbaya dapat meloloskan diri. Setelah menjadi tawanan Belanda selama delapan tahun, Sultan Ageng wafat (1692). Adapun Pangeran Purbaya tertangkap oleh Untung Suropati, utusan Belanda, dan wafat pada tahun 1689.
2.              Masyarakat suku baduy banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar itulah salah satu keunikan Suku Baduy. Sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.Masyarakat suku baduy benar-benar menjaga adat Istiadatnya dan sangat menjaga alam sekitar. Mereka sadar bahwa mereka hidup dari alam dan berdampingan dengan alam, sehingga mereka harus memiliki kearifannya terhadap alam. Banyak ajaran Suku Baduy berupa larangan atau anjuran yang sebenarnya di khususkan untuk menjaga agar alam. Sampai saat ini, suku baduy dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu, ialah aksara hanacaraka (aksara sunda). Anak-anak suku baduy dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut meraka inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah di adakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, namun mereka selalu menolak.
3.     Biografi:
·         Sultan Ageng Tirtayasa, beliau adalah pahlawan yang berasal dari provinsi Banten. Lahir pada tahun 1631. Beliau putra dari Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Ratu Martakusuma yang menjadi Sultan Banten periode 1640 - 1650.
·         Perjuangan beliau salah satunya adalah menentang Belanda karena VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan kesultanan dan rakyat Banten. 

Dimasa mudanya beliau diberi gelar Pangeran Surya. Peran Sultan Ageng dalam perkembangan Islam di Banten sangat berpengaruh. Dia menginginkan Banten mempunyai kerajaan Islam.
·         Langkah yang beliau tempuh pertama dalam sektor ekonomi. Kesejahteraan rakyat ditingkatkan melalui pencetakan sawah-sawah baru serta irigasi yang sekaligus berfungsi sebagai sarana perhubungan.
·         Sultan Ageng tidak hanya mendobrak perekonomian rakyat menjadi lebih baik tetapi juga berperan besar di bidang keagamaan. Dia mengangkat Syekh Yusuf, seorang ulama asal Makassar, menjadi mufti kerajaan yang bertugas menyelesaikan urusan keagamaan dan penasehat sultan dalam bidang pemerintahan.
·         Dia juga menggalakkan pendidikan agama, baik di lingkungan kesultanan maupun di masyarakat melalui pondok pesantren. 

Ketika menjadi raja Banten, Sultan Ageng Tirtayasa dikenal cerdas dan menghargai pendidikan. Perkembangan pendidikan agama Islam maju dengan pesat.
·         Nilai-nilai yang dimunculkan dari Sultan Ageng Tirtayasa. Sebagai seorang pemimpin, ia adalah pemimpin yang sangat amanah dan memiliki visi ke depan membangun bangsanya.
·         Sultan Ageng Tirtayasa adalah seorang pemimpin yang sangat visioner, ahli perencanaan wilayah dan tata kelola air, egaliter dan terbuka serta berwawasan internasional.
·         Kesultanan Banten aktif membina hubungan baik dan kerjasama dengan berbagai pihak di sekitarnya atau di tempat yang jauh sekalipun.

Sekitar tahun 1677 Banten mengadakan kerjasama dengan Trunojoyo yang sedang memberontak terhadap Mataram. Tidak hanya itu, Banten juga menjalin hubungan baik dengan Makasar, Bangka, Cirebon dan Indrapur.
·         Karakter Sultan Ageng Tirtayasa mewakili karakter kepemimpinan dan intelektual.  Bagi dia, kepentingan rakyat adalah segala-galanya. Ketegasan pemimpin juga tidak kalah penting.
·         Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap dan dipenjarakan di Jakarta. Ia meninggal dunia dalam penjara. Ia dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Banten di sebelah utara Masjid Agung Banten. Atas jasa-jasanya pada negara, Sultan Ageng Tirtayasa diberi gelar Pahlawan Nasional.





Hal.175
1.     Peta Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA1BPtzqrfGlFR5usYv1i3Focqx0Tp_mHkvLHl906V3q94LRWoByZ6Kn5WkRVeUBtbfxkCupyCq8Xvrg5IH2fZADttlJZ1nu-WCmRvrwyWI4vfDUsBm0J7wuYzt2Rh5xL09rjzB2xP948/s1600/sulawesi.gif
2.     Sultan Hasanuddin terpaksa bersedia menandatangani perjanjian Bongaya yang sebetulnya merugikan Kerajaan Gowa atas dasar rasa kemanusiaan untuk menghentikan atau mengurangi jumlah korban yang terus berjatuhan dalam perselisihan antara pihak kompeni dan Kerjaaan Gowa.  Keputusan beliau untuk menandatangani perjanjian ini tentunya diawali oleh pemikiran dan pertimbangan yang matang sampai akhirnya harus bersedia melakukannya demi melindungi rakyat Gowa dari para kompeni dan menciptakan kehidupan yang lebih damai di Sulawesi Selatan. Jadi, pada intinya, kita diajarkan untuk bersikap dan berpikir yang matang dalam memutuskan sesuatu yang melibatkan kepentingan orang banyak.
3.     Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada di bawahKabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya. Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin, yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap VOC yang dibantu oleh Kerajaan Bone yang dikuasai oleh satu wangsaSuku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Perang Makassar bukanlah perang antarsuku karena pihak Gowa memiliki sekutu dari kalangan Bugis; demikian pula pihak Belanda-Bone memiliki sekutu orang Makassar. Perang Makassar adalah perang terbesar VOC yang pernah dilakukannya pada abad ke-17.

Hal.176
1.                    Maluku sebagai daerah kepulauan merupakan daerah yang subur terkenal sebagai
penghasil rempah terbesar. Untuk itu sebagai dampaknya banyak pedagangpedagang
yang datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah tersebut. Di antara
pedagang-pedagang tersebut terdapat pedagang-pedagang yang sudah memeluk
Islam sehingga secara tidak langsung Islam masuk ke Maluku melalui perdagangan
dan selanjutnya Islam disebarkan oleh para mubaligh salah satunya dari Jawa.
2.                   Sultan Baabullah adalah sultan dan penguasa kesultanan ternate ke-24 yang berkuasa antara tahun 1570-1583. Ia merupakan sultan ternate dan maluku terbesar sepanjang sejarah yang berhasil mengalahkan portugis dan mengantarkan ternate ke puncak keemasan di akhir abad ke-16. Sultan Baabullah juga dijuluki sebagai penguasa 72 pulau berpenghuni yang meliputi pulau-pulau di nusantara bagian timur, Mindanao selatan dan kepulauan Marshall.
3.                    Berdasarkan catatan Tome Pires 1512-1515, Ternate digambarkan telah banyak didatangi kapal-kapal asal Gresik milik Pate Yusuf. Kala itu Raja Ternate telah menggunakan gelar sultan, sementara raja-raja di sekitarnya masih memakai gelar raja di Tidore, yakni gelar Kolano. Pada waktu itu, dikisahkan Sultan Ternate tengah berperang dengan mertuanya yang menjadi raja di Tidore, Raja Almansor. Baik Ternate, Tidore, Bacan, Mkyan, Hitu dan Banda, pada masa kehadiran Tome Pires sudah banyak beragama Islam. Intinya ada hubungan perdagangan

          Hal.195
1.     wayang digunakan sebagai proses islamisasi dengan cara jalan cerita yang diambil oeh wayang itu adalah cerita islam atau bisa juga cerita jawa yang ada unsur islamnya, atau ceritanya itu mengandung unsur nilai dan nilai-nilai budaya islam.
2.      proses yang berjalan cukup lama ini bisa saling melengkapai karna budaya islam cocok dengan budaya jawa, Selain itu, masyarakat juga bisa menerima budaya islam karna pembawaannya yang unik dan budaya2 baru yang tidak bertentangan dengan busaya masyarakat sehingga masyarakat bisa menerima budaya islam
Hal.199
1.      Karena bahasa melayu hampir sama dengan bahasa indonesia, di indonesia juga banyak keturunan melayu yang dapat menyebabkan berkembangnya bahasa melayu di indonesia

2.      Proses integrasi itu dimulai dengan pertemuan.Perdagangan terjadi karena adanya kebutuhan. Kebutuhan manusia yang semakin komples dan kelebihan produksi dari pihak satulah yang memicu hubungan  perdagangan. Setelah para pedagang memulai pelayaran, beberapa dari mereka berlabuh di Nisantara. Mereka yang baru berlabuh di pantai-pantai itu kemudian melihat-lihat sekitar. Setelah merasa aman dan nyaman, mereka memutuskan untuk menetap dan mulai berinteraksi dengan penduduk pribumi.Kemudian mereka membentuk sebuah komunitas yang berkembang menjadi pemerintahan kecil yang selanjutnya ber-evolusi menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Lambat laun, pelabuhan tersebut menjadi ramai dan kerajaan kecil tadi berkembang menjadi kerajaan besar.Pelabuhan yang ramai tersebut kemudian di datangi para pedagang yang beragama islam. Mereka berdagang sembari menyebarkan agama islam.Integrasi semakin cepat pada saat islam masuk salah satu faktornya karena ajaran islam yakni Sesama islam adalah saudara. Kemudian mereka membentuk suatu kerajaan yang kemudian berkembang. Mereka selanjutnya mendirikan masjid-masjid yang kemudian dijadikan pusat pendidikan (dengan mendirikan pondok pesantren). Selanjutnya ponpes tersebut menjadi terkenal dan mempunyai murid dari berbagai daerah di Nusantara yang setelah selesai belajar akan kembali ke daerah masing-masing dan menyebarkan agamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar